UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MADIUN

Akreditasi Kampus "Baik Sekali"

Santosa Pradana Putra Setya Negara, Dosen UMMAD, Anggota Tim 7 Pengembangan Rapid Test RI-GHA Kemenristek.

 

MADIUN – Salah satu tenaga pengajar Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) yang memiliki kiprah keilmuan tingkat nasional adalah Santosa Pradana Putra Setya Negara, S.Si., M.Biotech.

Santosa Pradana Putra Setya Negara merupakan tenaga pengajar Prodi Bio Kewirausahaan Fakultas Ilmu Fokal dan Ilmu Terapan UMMAD.

 

Tahun 2020, Santosa Pradana Putra Setya Negara beserta 6 orang lainnya dari Universitas Gadjah Mada bergabung dalam tim pembuatan inovasi uji diagnosis cepat atau Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk Covid-19. Pemimpin tim inovasi uji diagnosis cepat atau RDT ini adalah Prof. dr. Sofia Mubarika Haryana, M.Med.Sc., Ph.D.

 

 

 

 

 

Di dalam tim tersebut ada para peneliti dengan nama besar yaitu Prof. dr. Tri Wibawa, Ph.D., Sp.MK(K), ahli virologi sekaligus Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM. Kemudian Prof. dr. Mulyanto, Alumni FK-KMK UGM, peneliti di Laboratorium Hepatika Mataram, Nusa Tenggara Barat. Ada pula Prof. Dr. drh. Fedik Abdul Rantam, ahli Virologi dan Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, Sp.KK(K)., Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya.

 

 

 

 

Pradana menerangkan, produk Rapid Diagnostic Test ini diberi nama RI-GHA yang merupakan kepanjangan dari Republik Indonesia – Gadjah Mada – Hepatika – Airlangga. RI-GHA berbeda dari produk komersial yang beredar pada waktu itu yang menggunakan total Immunoglobulin, sehingga tidak spesifik.

 

Sedang pengembangan RI-GHA dilakukan dengan Rapid test berbasis lateral flow immunochromatography (LFI). Dibuat menggunakan antigen S dan N untuk mendeteksi antibodi Immunoglobulin M (IgM) dan Immunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2.

 

“Ada komponen dalam RI-DHA yang tidak ada di Indonesia mengingat keterbatasan teknologi untuk membuatnya sehingga harus didatangkan dari Amerika Serikat,” ungkap Pradana.

 

Pradana menerangkan, sebagai uji validasi maka dilakukan 10.000 tes secara terbatas. Dari uji validasi yang telah dilakukan, didapatkan nilai sensitivitas IgM 96,8 persen dan IgG 74 persen, serta spesifisitas IgM 98 persen dan IgG 100 persen. Kerja tim berikutnya adalah pendistribusian RI-GHA ke beberapa kota di tanah air.

 

“Biaya terbesar telah dikeluarkan untuk riset dalam pembuatan rapid test, sehingga kami harus pintar-pintar dalam mengelola dana untuk kegiatan distribusi,” ungkap Pradana.

 

Dengan kondisi seperti itu, tim pengembangan RI-GHA turun tangan langsung melakukan distribusi RI-GHA. Saat melakukan distribusi tim RIGHA juga melaksanakan sosialisasi dan pelatihan penggunaan produk rapid test tersebut.

 

Distribusi awal dilakukan di Yogyakarta pada tanggal 25 November 2020. Disela distribusi di Yogyakarta tersebut, RI-GHA juga dipamerkan pada Rapat Kerja 2020 oleh Kemenristek di Hotel Ambarukmo Yogyakarta.

 

Pada tanggal 27 November 2020, Presiden Joko Widodo meresmikan rapid Test RI-GHA tersebut. Kemudian kegiatan distribusi berlanjut ke Purwokerto pada tanggal 3 Desember 2020 yang diterima oleh Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman.

 

“Lanjut tanggal 8 Desember 2020 kami mendatangi Kota Malang dan diterima oleh Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang. Kami di sana selama 2 hari, ” cerita Pradana. Setelah itu, pada tanggal 11 Desember 2020 tim RI-GHA langsung diterbangkan ke Makassar Sulawesi Selatan untuk kegiatan distribusi berikutnya.

 

Pradana menceritakan, ketika tim RI-GHA menginjakkan kaki di Makassar, saat itu kasus positif Covid-19 di Makassar sedang tinggi-tingginya. sehingga pemerintah mengadakan program tes PCR besar-besaran secara gratis sebagai usaha skrining dalam rangka menekan angka tingginya kasus Covid-19.

 

Tim RI-GHA mendapati kenyataan, meski kasus positif Covid-19 tengah tinggi, masyarakat disana banyak yang abai dengan penerapan protokol kesehatan ketika ditempat umum.

“Yang pasti tim saat itu wajib taat dengan protokol kesehatan untuk meminimalisir tertularnya virus tersebut,” tambah Pradana.

 

Prof. dr. Sofia Mubarika Haryana, M.Med.Sc., Ph.D. selaku ketua tim menambahkan daftar kota distribusi RI-GHA dengan tujuan ke Bali.

“Pada saat itu, untuk masuk ke Bali wajib melakukan tes PCR, sehingga kita harus tes dulu untuk memenuhi syarat administrasinya,” kata Pradana.

 

Hal tak terduga kemudian terjadi, hasil dari tes PCR yang keluar tanggal 23 Desember 2020 menunjukkan bahwa 5 dari 7 orang menunjukkan hasil positif Covid-19. “Ya, saya termasuk dari kelima orang yang positif Covid-19,” ujar Pradana.

Hikmahnya, tim bisa istirahat dulu di akhir tahun karena tahun berikutnya di 2021 masih ada agenda yang harus dilakukan seperti penyelesaian uji validasi, dll.

Termasuk bertemu dengan Dekan FK-KMK UGM, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),” tandas Pradana.

 

Perkembangan berikutnya dari keberadaan RI-GHA Covid-19 diproduksi dan dipasarkan secara umum oleh PT Prodia Diagnostic Line dengan harga Rp 75 ribu per tes.

“Rapid Diagnostic Non-PCR ini, selain dapat digunakan untuk skrining, juga dapat digunakan untuk memonitor OTG, ODP, PDP, atau Post infeksi hingga Post vaksinasi” jelas Pradana. (Riska/Windy).

 

 

Berita dan Informasi

Kabar terkini seputar UMMAD

Makin Bertambah, Dosen UMMAD Jadi Reviewer Jurnal, Terakhir Dosen Prodi Ilmu Aktuaria, Muhammad Qolbi Shobri, M.Si.,

Tenaga pengajar Prodi Ilmu Aktuaria UMMAD (UMJT) Muhammad Qolbi Shobri, M.Si. menambah jumlah dosen UMMAD yang menjadi reviewer jurnal. Sebelumnya, dosen Prodi Kesejahteraan Sosial UMMAD, Nuriel Endi...

PMB UMMAD 2025/2026 Makin Diminati, Si Kembar Devi dan Deva Daftar di Kebidanan UMMAD

MADIUN – Dari hari ke hari, pendaftaran mahasiswa baru UMMAD(UMJT) memperoleh respon positif dari masyarakat luas. Tidak hanya dari wilayah Madiun raya tapi juga dari luar Madiun. Hal itu...

Perkuat SDM Kota Madiun, Wali kota Madiun Tambah Beasiswa S2 dan S3. UMMAD Siap Dukung

MADIUN – Wali kota Madiun, Dr Drs Maidi, SH, MM, MPd mengungkapkan program kerja yang akan diperkuat dalam periode kedua kepemimpinannya sebagai orang pertama di Kota Madiun. Yaitu memperkuat...