MADIUN – Prodi Psikologi Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) tengah berproses mendirikan Biro Konsultasi dan Pemeriksaan Psikologis (BKPP).
Dalam proses pendirian BKPP ini, Prodi Psikologi UMMAD menggandeng “saudara tua” Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam hal ini BKPP Fakultas Psikologi UMS.
Hal itu diwujudkan dalam kunjungan ke BKPP UMS yang yang dilakukan dosen Prodi Psikologi UMMAD serta Pimpinan Daerah Madiun (PDM) Kota Madiun, Rabu, 26 November 2025.
Rombongan dari UMMAD terdiri dari dosen Prodi Psikologi UMMAD yaitu Reza Kurniawan, M.Psi dan Aliffatullah Alyu RAJ, M.Psi.
Sedang dari PDM Kota Madiun adalah Satriyo Priyo Handoko, Slamet Asmono dan Suwardi.
Reza Kurniawan menerangkan, kunjungan ke BKPP UMS merupakan komitmen dari Prodi Psikologi UMMAD untuk membentuk biro psikologi.
“Ini jadi langkah pertama (pendirian biro psikologi UMMAD) dengan langsung belajar dari BKPP UMS,” kata Reza Kurniawan.
Reza menambahkan setelah kunjungan awal ke BKPP UMS ini, selanjutnya akan dilakukan pendampingan proses asesmen dari tim BKPP UMS.
“Pendampingan proses asesmennya akan dilakukan pekan depan. Proses pembentukan BKPP UMMAD akan didamppingi BKPP UMS,” terang Reza
Manfaat
Prodi Psikologi UMMAD maupun PDM Kota Madiun memiliki kesamaan pandangan mengenai manfaat keberadaan BKPP UMMAD nantinya.
Seperti yang disampaikan dosen Prodi Psikologi UMMAD, Aliffatullah Alyu RAJ yang menyebutkan bahwa asesmen psikologis itu jadi bagian penting untuk dilakukan bagi semua orang
“Secara khusus untuk pekerja,” ujar Mada, panggilan akrabnya.
Sementara itu Bendahara PDM Kota Madiun, Satriyo Priyo Handoko menerangkan asesmen psikologi memiliki pengaruh besar terhadap keberlangsungan organisasi.
“Pengalaman (ikut) asesmen waktu di instansi pemerintah dulu sangat berpengaruh pada kebaikan dan keberlangsungan organisasi. Bisa dikatakan asesmen psikologi ini jadi (kebutuhan) penting,” terang Satriyo.
Hal yang sama juga disampaikan Suwardi yang mengatakan bahwa asesmen psikologi penting bagi para pendidik di sekolah-sekolah.
“Rencana sekolah Muhammadiyah di Madiun akan menjadi yang pertama untuk di asesmen,” terang Suwardi. (*)
