UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MADIUN

Akreditasi Kampus "Baik Sekali"

OPINI Pengembangan Sumber Daya Manusia Penyelenggara Kesejahteraan Sosial

oleh:
M. Mochtar Masod, S.Sos.I, M.PSDM.

 

Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan salah satu pilar utama dalam menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Dalam proses ini, keberadaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, khususnya para penyelenggara kesejahteraan sosial, menjadi kunci utama. Namun, tantangan yang dihadapi dalam pengembangan SDM di sektor ini cukup kompleks, mulai dari minimnya pelatihan khusus hingga kurangnya perhatian terhadap kualitas pelayanan yang diberikan.

 

Pentingnya Pengembangan SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial Penyelenggaraan kesejahteraan sosial mencakup berbagai layanan seperti perlindungan anak, pengentasan kemiskinan, pemberdayaan kelompok rentan, hingga bantuan sosial dalam keadaan darurat. Semua itu membutuhkan tenaga profesional yang tidak hanya memahami regulasi, tetapi juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi. SDM yang mumpuni akan mampu merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi program secara efektif sehingga benar-benar memberikan dampak positif pada masyarakat.

Di tengah era globalisasi dan perkembangan teknologi saat ini, kebutuhan akan pengelolaan kesejahteraan sosial yang berbasis data dan inovasi juga semakin mendesak. Oleh karena itu, pengembangan SDM penyelenggara kesejahteraan sosial tidak bisa lagi hanya mengandalkan pengalaman kerja atau pengetahuan dasar semata. Mereka harus dibekali dengan kemampuan strategis, seperti analisis data, perencanaan program berbasis bukti, dan pendekatan yang lebih personal terhadap masyarakat.

 

Tantangan Pengembangan SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial, Keterbatasan Sumber Daya dan Anggaran
Salah satu hambatan utama dalam pengembangan SDM di bidang ini adalah keterbatasan anggaran. Banyak lembaga sosial yang beroperasi dengan sumber daya minimal sehingga pelatihan dan pengembangan profesional sering kali menjadi prioritas terakhir. Akibatnya, para tenaga kesejahteraan sosial bekerja dengan keterampilan yang terbatas dan sulit untuk meningkatkan kualitas layanan.

Kurangnya Akses ke Pelatihan Profesional Pelatihan profesional yang berkualitas belum merata di seluruh wilayah, terutama di daerah terpencil. Hal ini menyebabkan disparitas kemampuan antara penyelenggara kesejahteraan sosial di kota besar dan daerah terpencil. Padahal, daerah-daerah tersebut sering kali memiliki kebutuhan mendesak akan tenaga sosial yang kompeten.

Perubahan Dinamika Sosial dan Teknologi, Perubahan pola kehidupan masyarakat, termasuk meningkatnya penggunaan teknologi digital, menuntut tenaga kesejahteraan sosial untuk terus beradaptasi. Namun, tidak semua penyelenggara memiliki kesempatan atau kemampuan untuk memahami teknologi baru, sehingga memperlambat proses adaptasi dan inovasi.

Beban Kerja yang Berat
Beban kerja yang berat juga menjadi tantangan signifikan. Banyak penyelenggara kesejahteraan sosial yang menangani terlalu banyak kasus, yang menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Kondisi ini dapat menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan.

 

Strategi Pengembangan SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial

Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Khusus
Pemerintah dan organisasi sosial perlu menyediakan program pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan. Pelatihan ini harus mencakup keterampilan teknis, seperti manajemen kasus, intervensi krisis, dan penggunaan teknologi digital, serta kemampuan non-teknis seperti komunikasi interpersonal dan manajemen emosi. Sertifikasi profesi juga bisa menjadi salah satu cara untuk memastikan bahwa setiap tenaga memiliki standar kompetensi tertentu.

Kolaborasi dengan Lembaga Pendidikan
Kolaborasi antara lembaga pendidikan, seperti universitas dan lembaga pelatihan, dengan penyelenggara kesejahteraan sosial dapat menjadi solusi untuk mencetak tenaga kerja yang lebih profesional. Program magang, penelitian kolaboratif, atau pelatihan berbasis komunitas dapat memberikan pengalaman langsung yang sangat berharga.

Pemanfaatan Teknologi Digital
Teknologi digital dapat menjadi alat yang efektif untuk mendukung pengembangan SDM. Misalnya, pelatihan online, aplikasi untuk manajemen kasus, dan platform data berbasis cloud dapat membantu tenaga sosial bekerja lebih efisien. Selain itu, media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang program kesejahteraan sosial.

Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Sosial Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, perhatian terhadap kesejahteraan tenaga sosial juga penting. Pemerintah dan lembaga penyelenggara perlu memastikan bahwa para pekerja memiliki gaji yang layak, jam kerja yang manusiawi, dan dukungan psikologis untuk mencegah burnout.

Penerapan Sistem Penghargaan dan Pengakuan Memberikan penghargaan kepada tenaga sosial yang berprestasi bisa menjadi salah satu cara untuk memotivasi mereka. Penghargaan tidak harus berupa materi, tetapi juga pengakuan publik atas kontribusi mereka. Hal ini akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan kompetitif.

 

Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Pengembangan SDM

Pengembangan SDM penyelenggara kesejahteraan sosial tidak bisa dilepaskan dari peran aktif pemerintah. Pemerintah harus menyediakan regulasi yang mendukung, seperti kebijakan anggaran yang pro-sosial, serta membangun infrastruktur pelatihan dan pendidikan yang memadai. Selain itu, keterlibatan masyarakat juga sangat penting. Dukungan masyarakat dalam bentuk donasi, kerja sukarela, atau advokasi dapat mendorong keberhasilan program-program pengembangan ini.

 

Dampak Positif Pengembangan SDM Penyelenggara Kesejahteraan Sosial
Ketika SDM penyelenggara kesejahteraan sosial dikembangkan secara optimal, manfaat yang dihasilkan sangat besar. Program-program sosial akan lebih efektif dan efisien, sehingga kelompok rentan dalam masyarakat dapat mendapatkan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, kepercayaan masyarakat terhadap institusi sosial juga akan meningkat, yang pada akhirnya memperkuat solidaritas sosial secara keseluruhan.

Di tingkat nasional, penguatan SDM di bidang kesejahteraan sosial juga akan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Dengan tenaga kerja yang kompeten, masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketidaksetaraan dapat ditangani dengan lebih baik. Hal ini akan menciptakan stabilitas sosial yang menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa.

 

Kesimpulan
Pengembangan SDM penyelenggara kesejahteraan sosial adalah investasi jangka panjang yang sangat penting. Dalam konteks ini, dibutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi sosial, dan masyarakat untuk menciptakan sistem pengelolaan kesejahteraan sosial yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan komitmen bersama, tantangan-tantangan yang ada dapat diatasi, dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud secara lebih merata.

Keberhasilan dalam pengembangan SDM ini tidak hanya menjadi pencapaian individu, tetapi juga menjadi fondasi bagi bangsa yang lebih sejahtera dan berkeadilan sosial.

*Tenaga pengajar Prodi Kesejahteraan Sosial FISIP UMMAD.

Berita dan Informasi

Kabar terkini seputar UMMAD

Dosen Biokewirausahaan UMMAD(UMJT) Terangkan Optimalisasi Pangan Lokal Untuk Cegah Stunting di RRI Madiun

MADIUN – Dosen Prodi Biokewirausahaan UMMAD (UMJT), Dian Ardifah Iswari, S.TP., M.Si menjadi nara sumber siaran program Mozaik Indonesia di PRO 1 RRI Madiun, Selasa, 11 Februari 2025. Tema...

Percepat Kelulusan Mahasiswa dari Kalangan Praktisi, Prodi Kessos UMMAD (UMJT) Siapkan Program Kuliah RPL

Staf pengajar Prodi Ilmu Kessos melaksanakan rapat kerja yang membahas antara lain pelaksanaan program perkuliahan Recognisi Pembelajaran Lampau (RPL) MADIUN – Prodi Kesejahteraan Sosial...

Lakukan Raker, Prodi Kessos UMMAD (UMJT) Siapkan Langkah Konkret Pengembangan Prodi

kesejahteraah sosial universitas muhammadiyah madiun MADIUN – Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah...