
MADIUN – Rektor Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD), Prof Dr Sofyan Anif menjadi nara sumber Baitul Arqam Dasar (BAD) 2025.
Materi yang disampaikan Rektor UMMAD saat menjadi pemateri BAD 2025, Ahad, 23 Februari 2025 adalah Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM).
Guru Besar bidang pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) tersebut menyampaikan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah merupakan salah satu ideologi Muhammadiyah.
Ideologi Muhammadiyah yang lain menurutnya adalah Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWN) dan yang paling baru adalah Risalah Islam Berkemajuan.
Karakter Muhammadiyah
Prof Dr Sofyan Anif menyampaikan Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang bergerak dalam amal ma’ruf nahi munkar berdasarkan Qur’an dan As Sunah.
Sedangkan tujuan Muhammadiyah adalah membangun masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Kalau adik adik jadi warga yang aktif jadi bagian dari Muhammadiyah maka harus berjuang didalam kehidupan manusia serta menjadi pelaku Sejarah yang aktif tidak hanya sekedar punya KTA tapi juga aktif berjuang didalam kehidupan manusia,” ujar Prof Soifyan Anif.
Rektor UMMAD menerangkan, Muhammadiyah itu pasti gemar beramal, berilmu dan pasti Ikhlas. Itulah karakter Muhammadiyah yang tergambarkan dalam simbol segitiga sama sisi sebagai simbol gerakan persyarikatan.
“Kalau kita membaca ideologi Muhammadiyah salah satu keyakinan, kuat Muhammadiyah ada di (simbol) segitiga sama sisi. Yang atas itu ada imam. Maka ciri mahasiswa Muhammadiyah itu yang pertama harus punya iman yang lurus,” jelas Rektor UMMAD.
Disampaikan Rektor UMMAD, kelahiran Muhammadiyah merupakan gerakan purifikasi dari aliran-aliran yang ada di tengah masyarakat pada saat itu misalnya aliran animismen dinamisme.
“KH Ahmad Dahlan membuat gerakan pembenaran akidah karena kita ini sudah Islam, sudah punya Allah, sudah bersyahadat, maka hal itu harus menjadi tiang akidah, tidak boleh menyembah selain Allah tidak boleh mempercayai ada nabi selain nabi Muhammad sebagai nabi terakhir,” terang Rektor UMMAD.
Ilmu
Setelah iman, menurut Prof Sofyan Anif, ciri mahasiswa Muhammadiyah adalah ilmu, berilmu, punya ilmu. Sebab memang iman tidak bisa dipisahkan dari Ilmu
Hal itu bisa diperhatikan dengan bagian dari ayat pertama dari Al Quran yang diturunkah Allah SWT yaitu iqro, artinya bacalah. Membaca itu simbol ilmu. Dan Muhammadiyah membuktikan dengan mendirikan sekolah, rumah sakit, pelayan sosial.
“Muhammadiyah mendirikan sekolah dari SD-PT. Sekarang sudah lebih dari 20 ribu sekolah didirikan. Jumlah PT Muhammadiyah ada 169, pemerintah hanya punya 133, masih kalah banyak,” ungkap Sofyan Anif.
Amal
Setelah iman, ilmu bagian dari segitiga Muhammadiyah itu adalah amal. Orang muhammadiyah harus punya akidah dan ilmu kuat yang harus diamalkan.
“Ini (iman, ilmu dan amal) ini sudah komitmen. Sampai Presiden Prabowo, presiden sekarang ini, semua urusan pendidikan diserahkan Muhammadiyah. Mendikdasmen itu Prof Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah. Wakilnya mas Fajar itu Muhamadiyah, lulusan UMS,” ungkap Sofyan Anif.
Berikutnya Mendikti saintek dijabar oleh Prof Brian Yulianto, yang merupakan Ketua Lembaga Kajian Kerjasama Strategis PWM Jawa Bart sekaligs Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cibeunying Kaler, Kota Bandung.
“Wakil menterinya, Prof Dr Fauzan, M.Pd merupakan mantan Rektor UMM. Ini memperlihatkan begitu percaya Begitu percayanya pemerintah dengan Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Rektor UMMAD