
MADIUN – Mahasiswa dari sejumlah Prodi yang dikelola Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) – yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT)- mengikuti Kajian Ramadhan menjelang buka puasa di Masjid Abdul Azis kampus 1 UMMAD, Rabu, 19 Maret 2025.
Direktur Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UMMAD, Suyono, M.Pd menerangkan kajian Ramadhan tersebut diikuti mahasiswa dari Prodi Kesejahteraan Sosial, Administrasi Kesehatan serta Ilmu Komunikasi.
Kajian Ramadhan ini bentuk dari mata kuliah AIK 4 yang harus diikuti mahasiswa dari beberapa Prodi di UMMAD.
“Mahasiswa wajib ikut. Kalau tidak ikut kajian berarti dinilai tidak hadir dan tidak bisa absensi kehadiran, ujar Suyono
Suyono yang juga menjadi pemateri kajian ramadhan tersebut menyampaikan, materi yang disampaikan mengenai makna kontekstual ibadah puasa Bulan Ramadhan.
“Yang kalau dipahami benar maka luar biasa pengaruhnya terhadap kepribadian mahasiswa baik kedisplinan akhlak dan perilaku mahasiswa,” terang Suyono.
Menurut Suyono, puasa itu membutuhkan kesabaran terhadap godaan hawa nafsu. Menahan godaan ink adalah training (latihan) bagi mahasiswa.
Puasa itu butuh kedisplinan mengenai tepat waktu dengan tidak boleh makan minum mulai terbit fajar sampai dengan terbenam matahari, tidak boleh dilakukan dan diundurkan.
“Puasa itu melatih kedisiplinan. Dalam puasa dilatih untuk mengelola hawa nafsu agar terkendali. Bagi mahasiswa hal ini penting untuk bisa diaktualisasikan setelah selesai Ramadhan,” ujar Suyono.
Suyono juga menyampaikan bahwa puasa membutuhkan kejujuran dan keikhlasan karena berada dalam pengawasan Allah SWT.
“Mungkin bisa lepas dari pengawasan manusia tapi tidak bisa lepas dari pengawasan Allah SWT,” ujar Suyono.
Puasa menahan lapar dan dahaga sehingga memunculkan sensitivitas kepedulian pada orang lain yang secara ekonomi sangat lemah dan perlu bantuan untuk dipentaskan.