MADIUN – Mahasiswa semester 1 Prodi Biokewirausahaan Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) berkesempatan melakukan praktikum mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Praktikum ini dilakukan untuk mengaplikasikan teori-teori mata kuliah Fisiologi Tumbuhan yang diperoleh di kelas.
Kegiatan praktikum tersebut dilakukan di Laboratorium Prodi Biokewirausahaan Kampus 2 Universitas Muhammadiyah Madiun yang berada di Jalan Lumbung Hidup No 20 A, Kota Madiun, Kamis, 19 Desember 2023. Dosen mata kuliah Fisiologi Tumbuhan Prodi Biokewirausahaan UMMAD, Dian Ardifah Iswari, S.T.P,. M.Si. menerangkan, praktikum dilakukan dalam dua sesi.
“Sesi pertama adalah perkecambahan dan sesi kedua adalah tingkah laku tumbuhan,” ujar lulusan Institut Pertanian Bogor tersebut.
Praktikum sesi pertama
Praktikum sesi pertama dilakukan guna melihat pengaruh cahaya terhadap kecepatan tumbuh tanaman kacang hijau. Prosesnya mula-mula biji kacang hijau dibagi dalam 4 gelas berbeda dengan masing-masing gelas berisi 10 butir kacang hijau. Media tanam yang dipakai yaitu kapas lembab. Di atas kapas lembab diletakkan kacang hijau 10 butir. Berikutnya 2 gelas kacang hijau diletakkan di jendela yang memiliki banyak sinar matahari dan 2 gelas lainnya diletakkan di tempat tertutup yang tidak terkena sinar matahari.
Praktikum sesi 2
Praktikum sesi dua yang dilakukan untuk melihat tingkah laku tumbuhan, juga memanfaatkan biji kacang hijau, namun dengan media tanam yang berbeda. Media tanam yang digunakan pada praktikum sesi 2 yaitu tanah humus.
Teknisnya, kacang hijau dimasukkan kedalam tiga gelas untuk diberikan rangsangan yang berbeda-beda lalu dilihat tingkah laku tumbuhannya. Gelas pertama, kacang hijau yang telah ditanam diletakkan di dalam karton yang telah diberi lubang.
Tujuan dari pengamatan pada gelas pertama yaitu untuk melihat arah tumbuh dari tanaman kacang hijau yaitu menjauhi atau mengarah ke sinar matahari. Gelas kedua, kacang hijau yang telah ditanam, pada hari ke-2 dimiringkan sebesar 45°.
Tujuan pengamatan ini adalah untuk melihat pengaruh gravitasi terhadap arah tumbuh akar tanaman. Pada gelas ketiga, gelas yang berisi kacang hijau disirami namun arah siram yang dilakukan berseberangan dengan letak kacang hijau yang telah ditanam.
Tujuan pengamatan pada gelas ketiga yaitu untuk mengetahui arah tumbuh tanaman menjauhi atau mendekati air.
Pengamatan dilakukan oleh mahasiswa selama 7 hari dan dicatat perubahannya setiap hari. Pada hari ke-7, hasil pengamatan disampaikan kepada dosen pengampu kemudian dilakukan pembahasan bersama-sama.
Hasil praktikum 1
Hasil yang diperoleh pada praktikum sesi 1 yaitu kecepatan tumbuh dari kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap lebih baik dibandingkan kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang. Hal ini dapat terjadi disebabkan hormon asam absisat yang ada pada tumbuhan bekerja lebih optimal pada tempat gelap, sehingga biji kacang hijau yang diletakkan pada tempat gelap tumbuh lebih panjang dan lebih cepat.
Meskipun biji kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap tumbuh lebih cepat, namun batang yang ada lebih rapuh dan berwarna putih dibandingkan yang diletakkan di tempat terang. Tanaman kacang hijau yang berada di tempat terang memiliki batang lebih kokoh dan berwarna hijau. Mengapa bisa seperti itu? Sebab cahaya matahari mengaktifkan klorofil yang ada pada tumbuhan.
Hasil praktikum 2
Hasil praktikum sesi 2 yaitu pada gelas pertama tanaman kacang hijau tumbuh ke arah datangnya sinar matahari. Sinar matahari dapat membantu tumbuhan untuk tumbuh secara optimal karena tumbuhan dapat berfotosintesis. Melalui Proses fotosintesis, tanaman mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.
Untuk hasil pengamatan gelas ke dua memperlihatkan bahwa akar tanaman tumbuh mengikuti arah gravitasi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa akar tanaman selalu mengarah ke arah gravitasi bumi walaupun dimiringkan.
Hasil gelas ketiga yaitu akar tanaman kacang hijau mengarah ke arah datangnya air. Air merupakan yang salah satu sumber nutrisi untuk tumbuhan tumbuh, sehingga tanaman akan selalu mencari sumber air.
Dian Ardifah Iswari, S.T.P,. M.Si. menerangkan, praktikum ini dilakukan agar mahasiswa lebih memahami teori yang diajarkan.
“Respon mahasiswa sangat baik karena pembelajaran dengan praktikum membantu mereka untuk lebih mudah memahami materi karena pembelajaran dilakukan dengan praktek,” ujar dosen lulusan IPB tersebut.
Dian menambahkan, pembelajaran dengan praktikum dilakukan juga untuk memenuhi karakteristik pembelajaran sesuai matriks akreditasi BAN PT yaitu tematik, integratif, interaktif, kontekstual, dan kolaboratif.(Pujoko)