
MADIUN -Biro Keuangan Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) melakukan studi banding ke Biro Keuangan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kamis, 30 Januari 2025.
Kunjungan dari UMMAD dipimpin Kabiro Keuangan UMMAD, Satriyo Priyo Handoko, S.Si. M.Si diikuti Latifa Gea, S.Pd serta staf IT, Arif Hidayat, S.Kom.
Tim dari UMMAD diterima pihak Biro Keuangan UMS yaitu Kepala Biro Keuangan Muhammad Mujiburohman, S.T., M.T., Ph.D.,didampingi Kabag Anggaran dan Administrasi Keuangan, Noto Narwanto, S.T.
Dalam kunjungan studi banding ini, tim Keuangan UMMAD mempelajari sistem pengelolaan keuangan perguruan tinggi.
Mulai dari struktur organisasi, perencanaan anggaran, tantangan pengelolaan keuangan perguruan tinggi serta solusi yang bisa digunakan dalam menghadapi persoalan.
“Di samping materi tersebut, tim UMMAD/UMJT juga mempelajari berbagai system keuangan yang diberlakukan di UMS,” ungkap Satriyo.
Menurut Kabiro Keuangan UMMAD, kondisi perguruan tinggi yang berbeda-beda harus menjadi salah satu pertimbangan penerapan model system keuangan yang dijalankan.
“Pengelolaan keuangan yang baik sesuai aturan Kementrian dan mengacu pada aturan dari Diktilitbang PP Muhammadiyah diharapkan menjadikan pengelolaan keuangan di UMMAD menjadi transparan dan akuntabel,” jelas Satriyo.
Sementara itu, Sekretaris Lembaga Penjaminan Miyu UMMAD, Wariyatun, M.AAPD menambahkan, dengan pengelolaan keuangan yang bagus, diharapkan akan membawa kesejahteraan bagi mahasiswa, tenaga kependidikan (tendik) maupun dosen di UMMAD.
“Pengelolaan keuangan yang baik juga menunjukkan bahwa manajemen UMMAD berjalan dengan baik. Slogan UMMAD berasal dari umat bermanfaat bagi umat dapat berasal dari penataan keuangan ini,” ujar Wariyatun.