MADIUN – Tenaga pengajar Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) memperoleh dana hibah penelitian RisetMu dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Tenaga Pengajar UMMAD tersebut adalah dua dosenProdi Adminkes Fakultas Ilmu Kesehatan UMMAD yaitu Lina Alfiyani S.ST.Keb., M.K.M serta Anindita Hasniati Rahmah S.ST.Keb., M.K.M.
Judul penelitian dari dua dosen Prodi Adminkes UMMAD tersebut memperoleh hibah RisetMu dalam kategori Penelitian Fundamental Skema Dosen Pemula.
Pengumuman dua rencana penelitian dosen Adminkes UMMAD dinyatakan lolos dan layak didanai program hibah RisetMu tersebut dilakukan oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah pada tanggal 15 Desember 2024.
Judul penelitian dari Lina Alfiyani yang berhasil diloloskan memperoleh hibah RisetMu adalah Determinan Pembelajaran Berbasis Digital Health di Pendidikan Dasar dan Menengah Kota Madiun: Analisis Multilevel dan Path Analysis.
Sementara itu, judul penelitian dari Anindita Hasniati Rahmah yang lolos penelitian hibah RisetMu adalah Penelitian Peningkatan Kualitas Hidup Lansia Melalui Cognitive Stimulan Therapy (CST) Belajar Membaca Alquran di Griya Lansia Aisyiyah Kota Madiun.
Baik Anindita maupun Lina Alfiyani mengaku tidak menduga bisa memperoleh hibah RisetMu dari Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah melalui judul penelitian yang mereka submitted.
Kedua dosen itu mengakui mengikuti proses pengajuan hibah RisetMu ini sejak awal serta memperoleh arahan dari Kepala LPPM UMMAD, Prof Sarjito mengenai proses penulisan penelitian.
“Kita berdua sebenarnya submit judul penelitian mepet dateline pendaftaran,” ujar Lina, Senin, 30 Desember 2024.
Sementara itu Ketua LPPM UMMAD, Prof Sarjito menerangkan, dengan keberhasilan memperoleh hibah RisetMu ini berarti UMMAD telah ikut mewarnai kompetisi nasional dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
“Alhamdulillah. Dengan perolehan dua judul hibah penelitian RisetMu menunjukkan iklim akademik UMMAD yang hidup,” kata Prof Sarjito.
Prof Sarjito mengakui perolehan dua hibah RisetMu tersebut masih kurang bila disbanding jumlah dosen UMMAD sehingga ke depan perlu diberi semangat yang lebih besar agar perolehan hibah RisetMu dari dosen UMMAD bisa lebih banyak.
“Hibah riset eksternal ini memang menjadi solusi ketika dana internal kita yang masih sangat terbatas. Bagaimana kampus bisa hidup akademik atmosfirnya kalau dosen tidak giat meneliti,” terang Prof Sarjito.
Meski demikian, Prof Sarjito bersyukur dengan capaian hibah RisetMu oleh UMMAD tersebut. Setidaknya UMMAD sudah menasional bahkan Internasional dengan riset DRTPM yang diraih sampai 6 judul, juga dengan diraihnya hibah KOSABANGSA Kemenristekdikti. (Humas)