MADIUN – Salah satu tenaga pengajar Prodi Bio Kewirausahaan Fakultas Ilmu Fokal dan Ilmu Terapan Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) adalah Dian Ardifah Iswari, S.TP. M.Si.
Gelar S2 Dian Ardifah Iswari diraih dari Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor usai berhasil mempertahankan tesis yang berjudul Rancang Bangun Rantai Pasok Kakao berbasis Blockchain.
Dian Ardifah Iswari melakukan penelitian tesis pada sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri kakao di Sidoarjo, Jawa Timur selama dua tahun dari tahun 2018 hingga 2020.
Menurut Dian, di dalam industri pertanian kakao-juga bahan pangan lain-ada rantai pasok yang sangat panjang dari petani sebagai produsen hingga pembeli sebagai konsumen.
Dian memberi contoh, harga 1 kilogram kakao di petani adalah Rp 3000,00. Kemudian sampai ditangan pembeli terakhir bisa mencapai harga Rp 15 ribu.
“Dari petani, kemudian ke pembeli kecil, berikutnya ke pembeli besar berikut ke pembeli yang ada di luar pelabuhan, barang pindah lagi ke pembeli didalam kapal. Nanti setelah sampai di tujuan ada lagi pembeli diluar kapal yang akan menerima barangnya sampai terakhir di tingkat pembeli pihak industri? terang Dian, Jumat, 18 Agustus 2023.
Mengapa sampai ada pembeli diluar dan dalam kapal, karena penghasil kakao paling banyak di Sulawesi. Sehingga kalau harus mengirim barang ke Pulau Jawa harus menggunakan kapal.
Dalam hal rantai pasok yang tidak menguntungkan petani tersebut mereka menghadapi persoalan berupa ketergantungan terhadap tengkulak.
Tengkulak ini biasanya sudah melakukan ijon lebih dahulu terhadap produk pertanian ataupun perkebunan yang diproduksi petani.Tengkulak dalam posisi ini dapat memainkan harga seenaknya sendiri.
Kondisi petani yang tidak menguntungkan dan hanya tengkulak saja yang mampu membantu petani dalan menjual hasil panennya.
“Kalau di industri kakao, petani sangat tergantung terhadap tengkulak karena mereka punya transportasi untuk membawa panenan kakao kepada pembeli,” ujar Dian.
Berangkat dari beberapa persoalan yang dihadapi petani tersebut, Dian Ardifah Iswari membuat prototipe aplikasi berbasis blockchain yang dapat digunakan untuk memotong rantai pasok yang terlalu panjang tersebut.
Penggunaan blockchain lebih memberi keuntungan karena ada banyak server yang digunakan. Tidak seperti Shopee misalnya yang hanya menggunakan satu server saja.
Melalui perangkat berbasis Blockchain ini, petani bisa langsung bertransaksi ke konsumen. kemudian harga di tingkat konsumen pun tidak terlalu tinggi.
Diakui Dian, aplikasi berbasis blockchain yang ia kembangkan tersebut masih berada dalam tahap awal pengembangan, sehingga dibutuhkan beberapa tahap pengembangan lagi untuk bisa digunakan petani sebagai produsen dan industri sebagai konsumen.
“Kalau sudah benar- benar jadi, aplikasi ini serupa dengan aplikasi gojek yang populer saat ini,” ujar Dian.(Windy/Riska)