MADIUN – Dua tenaga pengajar Prodi Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) saat ini tengah melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) LPPM UMMAD.
Dua dosen Prodi Kesos UMMAD tersebut adalah Wariyatun, S.Sos.,M.AAPD serta Qoni’ah, S.Sos., M.Si.
Kegiatan PKM yang dilakukan dua tenaga pengajar Prodi Kesejahteraan Sosial FISIP UMMAD ini didanai dari program hibah internal UMMAD. Pengabdian Kepada Masyarakat tersebut berupa sosialisasi, observasi, pendampingan mengenai pengasuhan anak yang ada di keluarga buruh migran.
“Saya ambil tema Pola Asuh Anak pada Keluarga Buruh Migran,” kata Qoni’ah, Rabu, 19 Juli 2023.
Menurut Qoni’ah, lokasi yang ia jadikan tempat Pengabdian berada di Desa Candimulyo, Kecamatan Dlopo, Kabupaten Madiun. Bekerjasama dengan Yayasan Among Putra yang mengelola sekolah Taman Kanak-Kanak (TK).
Observasi dilakukan di TK tersebut yang memiliki 20 anak didik dengan sebagian besar diasuh oleh ayah, atau nenek dan bukan oleh ibu mereka yang bekerja di luar negeri sebagai buruh migran dan lokal seperti di Hongkong, Singapura dan Surabaya.
“Ada beberapa masalah terkait parenting yang kita temui di lokasi pengabdian. Misalnya orang tua kesulitan melatih kemandirian anak. Ada pula problem anak dipanggil orang tua susah merespon,” ujar Qoni’ah.
Menurut Qoni’ah, problem lain adalah penggunaan HP yang berlebihan oleh anak-anak tersebut, anak merasa kurang PD, dimanja berlebihan oleh bebek atau kerabat keluarga lain dari anak-anak itu. “Anak-anak ini kebanyakan diasuh nenek atau bude sehingga sering dimanja.Anak-anak sering main HP yang penting mereka senang,” ujar Qoni’ah.
Disampaikan Qoni’ah, tahap observasi sudah dilakukan beberapa kali pada bulan April. Demikian pula dengan tahap pendampingan juga telah berjalan. “Sudah pendampingan namun perlu tambahan lagi untuk pendalaman data dan rencana akan dilakukan lagi tanggal 29 Juli 2023,” ujar Qoni’ah.
Qoni’ah mengatakan, pendampingan yang dilakukan antara lain pemberian edukasi cara mengatasi kesulitan anak melepaskan HP. Sementara itu Wariyatun menambahkan, sosialisasi pengabdian sudah dilakukan. Kemudian dilakukan pendampingan sebagai tindak lanjut. “Kita sudah lakukan evaluasi dari sosialisasi yang sudah dilakukan sambil memetakan rencana tindak lanjutnya,” ujar Wariyatun.(*)