
MADIUN – Dosen Prodi Kebidanan UMMAD (UMJT), Mufida Dian Hardika, S.ST., M.Kes menjadi nara sumber program Mozaik Indonesia RRI Madiun yang mengetengahkan tema “Mencegah Stunting itu Penting”, Selasa, 11 Maret 2025.
Bersama dengan salah satu penyiar RRI Madiun, Satya, Mufida membicarakan pencegahan stunting melalui slogan ‘ABCDE Cegah Stunting’ yang digaungkan Kementerian Kesehatan RI.
“Stunting itu gangguan pertumbuhan pada balita terkait dengan berat dan tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia anak,” kata Mufida mengawali pembahasan.
Mufida menyampaikan untuk mengatasi masalah stunting, Kemenkes RI menggaungkan slogan ‘ABCDE Cegah Stunting’.
A itu artinya aktif meminum tablet penambah darah bagi ibu hamil dengan minimal minum 1 hari 1 kali atau 90 kali selama hamil.
Tablet tambah darah tersebut bisa juga dikonsumsi remaja putri atau calon ibu. Bisa dikonsumsi satu minggu satu kali.
“Suplemen tambah darah ini fungsinya untuk meningkatkan hemoglobin guna mencegah anemia. Dengan tablet tambah darah ini, zat besi diikat hemoglobin didalam sel darah merah. Ini untuk mencegah ibu hamil mengalami amnesia. Hal ini penting karena ibu hami yang amnesia akan berisko melahirkan bayi yang berat badannya kurang atau berat badan lahir rendah,” terang Mufida.
Lalu ‘B’ itu maknanya ibu hamil aktif melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, minimal 6 kali selama kehamilan dengan 2 kali diantaranya melakukan pemeriksaan USG di dokter.
“Yang diperika berat badan bayi normal atau tidak, perkiraan melahirkan, apa ada gangguan kandungan atau kelainan bawaan, apakah ada penyakit atau komplikasi pada saat hamil,” terang Mufida.
Berikutnya ‘C’. Maksudnya cukup mengonsumsi protein khususnya protein hewani bagi anak balita guna meningkatkan pertumbuhan tulang.
Kenapa protein penting? Menurut Mufida, karena protein itu nutrisi yang mengandung asam amino yang bisa meningkatkan pertumbuhan tulang yang dapat digunakan untuk mencegah stunting.
“Maka perlu mengonsumsi protein yang asam aminonya tinggi. Protein hewani berupa telur, ikan, ayam atau daging. Kalau daging mahal diganti ikan laut atau ikan air tawar. Mengonsumsi telur tidak masalah asal tidak alergi, Jadi penuhi telur untuk makan anak. Kalau balita 3 porsi setiap makan (dalam sehari) kalau bisa ada telurnya,” terang Mufida.
Lalu ‘D’. D ini artinya datang ke posyandu. Setiap bulan harus datang ke posyandu untuk menimbang dan mengukur tinggi badan balita serta memperoleh imunisasi.
“Imunisasi ini penting diberikan untuk mencegah infeksi pada balita. Stunting itu terjadi karena infeksi yang berulang. Misalnya karena ISPA ataupun flu bahkan TBC. Jadi bayi butuh imunisasi dasar,” terang Mufida.
“Lalu ‘E’ itu eksklusif, pemberian ASI secara eksklusif untuk 6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga 2 tahun,”kata Mufida.