UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MADIUN

Akreditasi Kampus "Baik Sekali"

Dosen Kessos UMMAD (UMJT) Jadi Nara Sumber Diskusi PUG tentang Lingkungan Ramah Anak dan Perempuan di RRI Madiun

MADIUN — Dua tenaga pengajar Prodi Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) hadir sebagai nara sumber siaran Diskusi Pengarusutamaan Gender (PUG) bagian kedua di studio siar RRI Madiun, Senin, 16 Desember 2024.

 

Dua dosen tersebut adalah Wariyatun, S.Sos.,MAAPD serta Qoni’ah, S.Sos.,M.Si dengan didampingi pembawa acara Aris DK.

Tema yang diusung dalam diskusi Pengarusutamaan Gender (PUG) ini adalah Menciptakan Lingkungan Ramah Anak dan Perempuan
Mengawali siaran, Wariyatun menyampaikan lingkungan yang ramah anak dan perempuan menjadi kebutuhan dasar.

Mengingat setiap anak dan perempuan memiliki hak hidup dalam situasi aman termasuk dari kekerasan dan diskriminasi.

Hanya memang kalau hal itu tidak diatur dlaam aturan resmi, seringkali orang lupa bahwa hak itu melekat pada anak dan Perempuan.

Maka ada konvensi perlindungan Perempuan serta konvensi perlindungan anak. Juga ada UU PKDRT, UU TPPO serta juga UU Perlindungan Anak.

 

“Perempuan memiliki hak hidup dalam situasi aman termasuk dari kekerasan dan diskriminasi. Hal itu diatur dalam konvensi perlindungan perempuan. Ada juga konvensi hak anak, dimana anak bebas dari kekerasan juga untuk memberi pendapat meski dia masih anak-anak,” terang Wariyatun.

 

Qoni’ah menyambung dengan pemahaman beberapa prinsip yang harus dijalankan untuk menciptakan lingkungan yang ramah anak dan perempuan.
Yaitu kesetaraan akses, keamanan perlindungan dan partisipasi aktif dan kesimbangan lingkungan.

 

“Kesetaraan akses terhadap fasiltas dan pelayanan tanpa diskriminasi. Keamanan dan perlindungan guna memastikan rasa aman dari kekerasan dan pelecehan seksual,” ujar Qoni’ah.

Dalam hal perlindungan terhadap anak, Qoni’ah menyampaikan perlunya diimplementasi edukasi lingkungan ramah anak.
Misalnya mengenai pencegahan kekerasan seksual agar tidak semakin banyak terjadi.

 

Menjawab pertanyaan pemirsa
Sejumlah pertanyaan muncul dari pemirsa channel youtube RRI yang melakukan streaming diskusi PUG kerjasama UMMAD dengan RRI Madiun tersebut.

 

Misalnya pertanyaan mengenai bullying yang diterima anak didik di lingkungan sekolah. Juga mengenai perilaku pelecehan seksual terhadap perempuan di fasilitas umum.

Menjawab pertanyaan mengenai bullying di sekolah, Wariyatun menyampaikan memang hal itu banyak terjadi. Sehingga perlu peran semua pihak agar anak tidak terlibat kekerasan dengan anak yang lain.

 

Masalahnya, keluarga sudah tidak menjadi tempat pendidikan pertama bagi anak karena mereka mudah mengakses informasi via internet.

 

“Sehingga sangat bisa dipahami model kekerasan anak yang muncul bisa bermacam-macam. Apa yang dilakukan anak itu produk pembelajaran formal dan informal. Kebanyakan informal, mencontoh sesutu yang dilihat,” terang Wariyatun. (*)

Berita dan Informasi

Kabar terkini seputar UMMAD

Scout Creation Fest 2025 HW UMMAD Berlangsung Sukses, Peserta Harapkan Jadi Event Tahunan

MADIUN – Gelaran kompetisi kepanduan yang menghadirkan dua kelompok kepanduan, Hizbul Wathan (HS) dan Pramuka, Scout Creation Fest 2025 (SCF 2025) yang dihelat HW Universitas Muhammadiyah Madiun...

Hizbul Wathan (HW) UMMAD sukses gelar Scout Creation Fest 2025 (SCF 2025)

MADIUN- Qabilah Hizbul Wathan (HW) Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) sukses menggelar event Scout Creation Fest 2025 (SCF 2025) Scout Creation Fest 2025 yang baru pertama di helat HW UMMAD...

Perdana, HW UMMAD Gelar Scout Creation Fest 2025. Diikuti 300 Peserta dari 15 Sekolah, Berhadiah Jutaan Rupiah

MADIUN – Kabilah Hizbul Wathan (HW) Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) akan menggelar Scout Creation Fest 2025 di kampus 2 UMMAD, Sabtu, 9 November 2025. Sebanyak 300 peserta dari siswa...