UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MADIUN

Akreditasi Kampus "Baik Sekali"

Cerita Mahasiswa Kebidanan UMMAD (UMJT) Ujian Praktik Askeb Ibu Nifas dengan Ibu baru Melahirkan

Siti Nur Fadilah memberi bingkisan kepada ibu nfas usai melakukan ujian praktik Askeb Ibu Nifas

MADIUN – Mahasiswa Prodi Kebidanan UMMAD (UMJT) mengikuti Ujian Tahap (UHAP) Postnatal Care (PNC) atau atau Asuhan Kebidanan (Askeb) Ibu Nifas, Kamis-Jumat, 30-31 Januari 2025.

Mahasiswa mengawali ujian praktik Askeb Ibu Nifas dengan mengikuti bimbingan SOP dan Askeb Varney bersana penguji lahan, Bidan Endah Wiediarti, SST pada Kamis, 30 Januari 2025.

Kemudian pada Jumat, 31 Januari 2025 dilakukan ujian praktik Askeb Ibu Nifas di Klinik Pratama Sahabat Keluarga dengan penguji lahan bidan Endah Wiediarti, SST, sekaligus pemilik klinik tersebut.

Salah satu mahasiswa Kebidanan UMMAD yang mengikuti ujian praktik, Siti Nur Fadilah mengatakan, ujian praktik Askeb Ibu Nifas yang ia lakukan bermanfaat untuk memperoleh wawasan, ketrampilan (skill) baru mengenai Askeb ibu yang baru melahirkan sekaligus memunculkan percaya diri bahwa mahasiswa itu bisa melakukan pemeriksaan terhadap ibu nifas.

“Praktik Asuhan Ibu Nifas ini memberikan manfaat untuk mengetahui kondisi ibu nifas ini apakah berjalan sesuai hari nifas yang normal atau tidak,” ujar Dila, panggilan akrabnya.
Menurut Dila, pemeriksaan terhadap ibu nifas ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan ibu setelah melahirkan, mencegah dan menangani komplikasi nifas.
“Meningkatkan kesehatan dan kebugaran ibu, mendukung pemberian ASI eksklusif, dapat Memastikan pertumbuhan dan perkembangan bayi, meningkatkan pengetahuan ibu dalam merawat bayi,” terang Dila.

Manfaat lainnya adalah mencegah kehamilan yang tidak direncanakan lalu Mendeteksi dini kelainan atau masalah pada masa nifas, dan mendeteksi gangguan suasana hati atau depresi postpartum.

Praktik Askeb Ibu Nifas
Mengenai praktik apa saja yang dilakukan saat memberi pelayanan pemeriksaan terhadap ibu nifas, Dila mengatakan, cukup banyak skill yang harus bisa dilakukan.

“Sebelum melakukan pemeriksaan dilakukan Informed consent, yaitu lembar persetujuan kepada pasien, setelah itu kita menanyakan data subjektif dan objektif,” ungkap Dila.

Langkah berikutnya adalah melakukan pemeriksaan umum seperti mengukut tekanan darah, nadi, suhu, pernapasan (respirasi), berat badan dan tinggi badan.
Setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik terhadap ibu nifas pada kepala (rambut), wajah, mata, leher, payudara, jantung, perut (abdomen), vagina, anus hingga kaki.

“Pada rambut, kebersihannya bagaimana, bersih atau tidak. Ada benjolan di kepala atau tidak. Terus di bagian muka ada pembengkakan atau tidak. Konjungtiva (mata) ibu nifas (berwarna) merah muda atau tidak. Jika merah muda maka ibu tidak mengalami Anemia,” jelas Dila yang juga pengurus IMM Kota Madiun tersebut.

Dila menerangkan, untuk pemeriksaan pada leher dicari tahu apakah ada pembesaran kelenjar limfa atau tidak dan ada bendungan Vena jugularis atau tidak.

Kemudian untuk pada pemeriksaan dada, diperhatikan apakah gerakan dada normal atau tidak. Pernapasan yang berlangsung seperti apa, apakah ada kelainan di pernapasannya atau tidak.

“Untuk pemeriksaan bagian pemeriksaan jantung juga sama, diperhatiakn apakah ada kelainan atau tidak. Pada payudara juga dilakukan pemeriksaan normal atau tidak , pada Axila atau ketiak ada pembesaran kelenjar limfa yang ditandai dengan adanya benjolan di ketiak atau tidak,” jelas Dila.
Untuk pemeriksaan Abdomen (perut) menurut Dila, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah kandung kemih ibu penuh atau tidak, demikian juga Tinggi Fundus Uterinya bagaimana sesuai hari nifasnya atau tidak serta ada kontraksi atau tidak kontraksi.

“Pada lemari Genetalia atau vagina ibu terdapat laserasi atau jahitan apa tidak, Lochia ibu sejalan dengan hari nifas atau tidak, ditemukan adanya kelainan pada Lochia atau tidak. Untuk memeriksa darah yang keluar itu berapa banyak dapat dilihat melalui pembalut yang dipakai ibu nifas,” terang Dila.

Lalu untuk pemeriksaan anus, ditemukan Hemoroid atau tidak, pada pemeriksaan Ekstremitas ditemukan ada odema pada kaki atau tidak, ada tanda Homan atau tidak, reflek patela kaki bagaimana. Jika +2 maka itu normal.

Hal mengesankan
Saat ujian praktik, Dila juga melakukan komunikasi dengan ibu nifas. Bahasan komunikasinya tentang keluhan yang dialami selama nifas.
Dila juga berbincang juga mengenai Keluarga berencana ibu dan melakukan konseling KB terhadap ibu Nifas dengan menggunakan media leaflet.
“Leaflet itu saya berikan kepada ibu nifas agar dapat dibaca sewaktu-waktu dirumah,” jelas Dila.

Dila menyampaikan hal yang mengesankan saat melakukan proses ujian praktik Askeb Ibu Nifas ini adalah bisa memberikan bingkisan kepada ibu nifas sebagai bentuk apresiasi dari mahasiswa Kebidanan UMMAD.
“Karena ibu nifas sudah bersedia periksa di periksa oleh kita yang masih mahasiswa. Selain itu kita menjadi paham sesuai teori atau tidak saat melakukan pemeriksaan dari hasil pemeriksaan,” kata Dila.

Berita dan Informasi

Kabar terkini seputar UMMAD

Percepat Kelulusan Mahasiswa dari Kalangan Praktisi, Prodi Kessos UMMAD (UMJT) Siapkan Program Kuliah RPL

Staf pengajar Prodi Ilmu Kessos melaksanakan rapat kerja yang membahas antara lain pelaksanaan program perkuliahan Recognisi Pembelajaran Lampau (RPL) MADIUN – Prodi Kesejahteraan Sosial...

Lakukan Raker, Prodi Kessos UMMAD (UMJT) Siapkan Langkah Konkret Pengembangan Prodi

kesejahteraah sosial universitas muhammadiyah madiun MADIUN – Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah...

Duta PMB UMMAD Beri Sosialisasi PMB UMMAD 2025/2026 di Kajian Islam Ahad Pagi PDM Kabupaten Madiun

MADIUN -Tim Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Madiun (PMB UMMAD) melakukan sosialisasi PMB UMMAD dalam kegiatan Kajian Islam Ahad Pagi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Madiun...