MADIUN – Sabtu, (15/7), Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) telah berhasil melaksanakan kegiatan PKM (Pengabdian kepada Masyarakat) di Asrama Merbabu Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Madiun. Projek PKM kali ini berupa pembinaan softskill dalam bentuk pelatihan keterampilan religi. Para santri diberikan pelatihan menulis kaligrafi dan tilawah. Mereka juga diajak praktek langsung dan diberikan kiat-kiat agar terampil.

Dalam bentuk pelatihan religi ini sejalan dengan harapan pimpinan Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Madiun. Bahwa dibutuhkan kegiatan yang dapat mengasah kreatifitas anak-anak panti secara berkesinambungan.
Di samping itu keterampilan religi yang terintegrasi melalui PKM kampus UMMAD menggunakan metode community development dan community empowerment. Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat agar memiliki keterampilan yang dapat menjadi bekal para santri untuk mandiri. Mengutip Sudiyono, Lue (2015), bahwa pembelajaran kewirausahaan sangat penting untuk menanamkan sikap kemandirian agar tidak tergantung pada orang lain, namun pembelajaran kewirausahaan sering terkendala dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta pengembangan kurikulumnya. Karena itulah PKM dengan muatan pelatihan keterampilan religi kepada anak panti ini sengaja dilaksanakan.
Kegiatan PKM merupakan indikator serta langkah penting dalam peningkatan kualitas catur dharma UMMAD. Kegiatan yang diketuai Latutik Mukhlisin, M.I.Kom beserta tim ini berjalan dengan baik dan mendapat antusias luar biasa dari para santri. Latutik mengungakapkan, “Pembinaan softskill semacam ini, tidak hanya dilakukan sekali. Harapannya, bisa dilaksanakan berkelanjutan agar anak-anak panti punya bekal skill untuk mandiri pasca keluar dari panti.”
Panti Asuhan Muhammadiyah Jl. Merbabu sebelah Dawet Suronatan Kota Madiun ini berdiri sejak tahun 1981. Persyarikatan Muhammadiyah Madiun memilik 4 asrama panti asuhan dengan lokasi yang berbeda, yakni asrama Merbabu, Trengguli, Margobawero dan Joiranan. Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Muhammadiyah berdiri sebagai wujud kepedulian Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Madiun dalam menghadapi permasalahan sosial yang terjadi dan berkembang dalam kehidupan masyarakat.
Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Muhammadiyah Madiun berdiri untuk membantu mengurangi beban masyarakat terutama masalah kemiskinan dan kebodohan. Sesuai data, tercatat ada 92 anak panti. Terbagi 53 santri laki-laki dan 39 santri perempuan. Mereka adalah anak yatim piatu, yatim, piatu dan dhuafa. Mereka sedang menempuh Pendidikan SD, SMP, SMA dan kuliah.