MADIUN – Sebanyak 800 anggota persyarikatan Muhammadiyah di Kota Madiun mengikuti Upacara Bendera Milad ke-113 Muhammadiyah Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Madiun di halaman kampus 1 UMMAD, Selasa, 18 November 2025.
Upacara Bendera Milad ke-113 Muhammadiyah PDM Kota Madiun berlangsung dalam suasana sejuk dan penuh khidmat selama lebih dari satu jam.
Siswa SMA Muhammadiyah Kota Madiun yang berada di MBS Prof Hamka Kota Madiun menjadi petugas upacara mulai dari komandan pleton, komandan upacara, pengibar bendera hingga pembawa acara dan pembawa doa.
Upacara Bendera Milad ke-113 Muhammadiyah di UMMAD ini juga disiarkan secara langsung (live streaming) youtube PDM Kota Madiun.
Dalam upacara tersebut, juga dibacakan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah oleh petugas upacara.
Selain itu juga regu koor dari siswa MBS Prof Hamka Kota Madiun unjuk kemampuan dengan menghadirkan lagu dihadirkan menyanyikan lagu Mars IPM serta senandung lagu perjuangan.
Ketua panitia Upacara Bendera Milad ke-113 Muhammadiyah PDM Kota Madiun, Taufiq Rahman Louise menerangkan, 800 peserta upacara tersebut berasal dari AUM, ORTOM juga pengurus PDM dan PDA di Kota Madiun.
“Dari bidang pendidikan ada siswa dari tingkat SD, SMP dan SMA hingga perguruan tinggi. Lalu dari AUM lain dari RSI Siti Aisyah Kota Madiun, PDPM, Kokam, dan IMM,” ujar Taufiq.
Taufiq menambahkan, persiapan upacara bendera Milad Muhammadiyah ini dipersiapkan selama satu pekan dengan mengikut sertakan siswa SMA Muhammadiyah untuk menjadi petugas upacara.
Sementara itu, Ketua PDM Kota Madiun, Sutomo menyampaikan, usia ke 113 tahun Muhammadiyah saat ini bukan hanya panjang tapi juga penuh makna, karya dan pengabdian tanpa henti untuk umat, bangsa dan kemanusiaan semesta.
Sutomo menyampaikan, sejak kelahirannya pada 1912, Muhammadiyah telah memelopori gerakan pembaruan yang memadukan ajaran Islam dengan kemajuan peradaban.
Di tengah keterbatasan zaman, KH. Ahmad Dahlan menanamkan gagasan besar: bahwa keberagamaan harus melahirkan manfaat, bahwa dakwah harus menghadirkan pencerahan, dan bahwa umat harus maju agar bangsa dapat sejahtera.
“Dari gagasan itu tumbuh ribuan sekolah, rumah sakit, panti asuhan, perguruan tinggi, dan lembaga layanan sosial yang hari ini menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut kehidupan bangsa. Inilah bukti konkret bahwa Muhammadiyah tidak pernah berhenti bekerja untuk kemaslahatan,” terang Sutomo.
Sutomo mengatakan tema Milad Muhammadiyah tahun ini “Memajukan Kesejahteraan Bangsa” mengandung pesan mendalam. bahwa Indonesia hari ini menghadapi tantangan yang kompleks berupa ketimpangan ekonomi, perubahan iklim, transformasi digital, kualitas pendidikan, kesehatan publik, hingga integritas sosial yang harus dijaga. (*)
