MADIUN – Dosen Universitas Muhammadiyah Madiun (UMJT) yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) menjadi nara sumber Sekolah Kader Pemberdayaan Masyarakat (SEKAM) Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (MPM PWM) DIY.
Dosen tersebut adalah Muhammad Rifa’at Adiakarti S.Sos., M.A yang merupakan salah satu tenaga pengajar di Prodi Kesejahteraan Sosial (Kesos) FISIP UMMAD.
Sekolah Kader Pemberdayaan Masyarakat MPM PWM DIY ini diikuti peserta dari perwakilan 5 MPM PDM di DIY serta 5 organisasi otonom (Ortom).
Yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Nasyiatul Aisyiyah (NA), Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
“Sekolah pemberdayaan masyarakat ini tujuannya untuk mencetak personil yang fokus di pemberdayaan masyarakat di masing-masing MPM daerah ataupun ortom,” ujar Rifa’at, Minggu, 8 September 2024.
Rifa’at menjelaskan dalam kesempatan tersebut ia menjelaskan materi mengenai teknik evaluasi program yang disampaikan Knill dan Tosun.
Knill dan Tosun menyebutkan bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang menyangkut estimasi atau penilaian kebijakan yang mencakup substansi, implementasi dan dampak.
Review kebijakan tidak hanya dilakukan pada tahap akhir saja, melainkan dilakukan dalam seluruh proses kebijakan.
Review kebijakan bisa meliputi tahap perumusan masalah-masalah kebijakan, program-program yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah kebijakan, implementasi, maupun tahap dampak kebijakan.
Menurut Rifa’at, Knill and Tosun membagi 5 langkah dalam melakukan evaluasi. Pertama, Menentukan ruang lingkup evaluasi.
Kedua, Menentukan model evaluasi. Ketiga, Menentukan metode pengumpulan data. Keempat, menentukan teknis Analisa data. Dan terakhir Menyusun laporan data.
“Pembahasan saya antara lain evaluasi itu menjadi bagian dari kebijakan atau program yang saling bertautan (policy cycle). Evaluasi ini juga tidak hanya di akhir program, tapi di pertengahan program juga bisa,” terang Bidang Organisasi dan SDM MPM PWM DIY itu.
Pelaksanaan SEKAM PWM DIY ini dilaksanakan di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al Muttaqin Gedangsari Gunungkidul DIY.
“Para peserta live in di asrama MBS. Selain dapat materi teori, peserta juga menerapkannya melalui Analisis Sosial. Di akhir sesi, nanti akan ada kegiatan penyusunan RTL kegiatan,” ujar Rifa’at.