MADIUN – Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) Muhammad Syarifuddin, M.Sos., telah berhasil mempublikasikan jurnal ilmiah yang ia buat di Sinta 2.
Judul jurnal ilmiah yang dibuat Muhammad Syarifuddin M.Sos., ini adalah Da’wah Strategy of the Indonesian Ulama Council in Broadcasting Wasathiyah Islamic Values in Wonogiri (Strategi Dakwah Majelis Ulama Indonesia dalam menyiarkan nilai Islam Wasathiyah di Wonogiri)
Jurnal Ilmiah yang dibuat Muhammad Syarifuddin ini menjadi syarat Ujian Doktor bagi dirinya di Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN) Walisongo, Semarang. Serta menjadi bagian dari Jurnal Ilmu Dakwah Universitas Islam Negeri Walisongo (UIN Walisongo).
Tujuan penelitian untuk mengetahui strategi dakwah MUI di Wonogiri dalam menyiarkan nilai-nilai Islam Wasathiyah di Wonogiri. Serta faktor-faktor pendukung dan penghambat strategi dakwah MUI di Wonogiri.
Metode penelitian Jurnal ilmiah yang dibuat Muhammad Syarifuddin merupakan hasil penelitian kualitatif.
Data yang diperoleh dikumpulkan melalui beberapa teknik pengumpulan data seperti pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.
Proses analisis data dilakukan selama proses penelitian, mulai dari perencanaan dan pengumpulan data hingga interpretasi atau interpretasi data atau isi pembahasan data di lapangan.
Terkait tempat penelitian di MUi Wonogiri, Muhammad Syarifuddin memberi alasan hal ini didasari pada upaya membentengi nilai-nilai Islam Washatiyah dari ekstremisme dan aliran sesat di Kabupaten Wonogiri.
“Ekstremisme ini memiliki ciri intoleran, fanatik, ekslusif dan revolusioner. Tentu peran strategi dakwah MUI
sangat penting guna mengatasi ekstrimisme serta aliran sesat sehingga kerukunan yang ada tetap terjaga,” terang Syarifuddin yang menyelesaikan penelitian selama dua bulan tersebut.
Menurut Syarifuddin, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang lebih relevan, lengkap, akurat dengan maksud agar hasil penelitian yang diperoleh benar benar bisa menghasilkan penemuan yang bermanfaat bagi semua.
“Saya memilih MUI sebagai tempat penelitian karena MUI merupakan lembaga yang mewadahi ulama, zu’ama, cendekiawan Muslim untuk membimbing, membina, dan mengayomi ummat khususnya ummat Islam di Wonogiri,” terang Syarifuddin.
Selain itu dengan memfokuskan kajian penelitian Majelis Ulama Indonesia sudah sesuai dengan Program Studi yang diambil Muhammad Syarifuddin dengan Konsentrasi Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Hasil penelitian
Muhammad Syarifuddin menjelaskan hasil penelitian yang ia lakukan menunjukkan bahwa: ada tiga strategi dakwah nilai-nilai Islam Washatiyah yang digunakan oleh MUI Wonogiri. Yaitu Strategi Dakwah Sentimental (Al-Manhaj ‘athifi). Lalu strategi dakwah Rasional (Al-Manhaj Al-Aqli), Strategi Dakwah Sensorik (Al-Manhaj Al-Hissi).
Kekuatan strategi dakwah ini ada pada MUI Wonogiri ialah lembaga ini mewadahi ulama untuk memberikan tuntunan, bimbingan kepada guna meningkatkan hubungan antarorganisasi untuk mewujudkan kehidupan yang Allah amalkan serta meningkatkan hubungan antarlembaga Islam, cendekiawan muslim.
Kelemahan yang muncul misalnya banyak Mad’u yang eksklusif dimana saat menerima ajaran-ajaran ditelan mentah-mentah akhirnya menganggap pendapat mereka paling benar.
Di sisi lain MUI Wonogiri belum menginformasikan tentang fatwa yang telah dikeluarkan.
“Selama pandemi da’i tidak ada kegiatan penyiaran Islam, serta.lokasi yang sangat jauh dan tidak dapat dijangkau untuk kegiatan penyiaran Islam reguler,” terang Muhammad Syarifuddin.