MADIUN – Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD), Awit Istighfarin, S.I.Kom, M.Med.Kom melaksanakan pengabdian masyarakat mengenai Stop Bullying di MI Muhammadiyah Kota Madiun, Kamis, 18 Juli 2024.
Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini juga mengikutsertakan dua mahasiswa Prodi Ilkom yaitu Dita Nooraini dan Miftahudin. Peserta pengabdian masyarakat ini adalah siswa kelas 1-5 MI Muhammadiyah Kota Madiun dengan total 150 siswa.
Awit Istighfarin menerangkan, latar belakang dilakukan pengabdian masyarakat ini adalah persoalan bullying yang marak di sekolah-sekolah. Misalnya kasus olok-olokan, saling pukul ataupun menggunjing.
“Bullying itu terjadi dalam berbagai bentuk mulai dari fisik, verbal atau cyber bullying mempengaruhi psikologi siswa atau peserta didik,” ujar Istighfarin.
Istighfarin menerangkan, sosialisasi bullying kepada peserta didik sekolah dasar ini dilakukan dengan lebih dahulu mengumpulkan semua siswa dalam ruangan besar.
Kemudian kelompok besar tersebut dibagi menjadi 5 kelompok kecil berisi siswa kelas 1 sampai kelas 5 dengan memisahkan siswa didik putra dan siswa didik putri.
Tujuan pengelompokan ini menurut Istighfarin adalah untuk mengakrabkan masing-masing anggota kelompok yang terdiri dari siswa kelas 1 sampai kelas 5.
“Bullying terjadi karena ada senioritas sehingga dengan dibentuknya kelompok kecil ini bisa mengakrabkan masing-masing anggota kelompok,” kata Istighfarin.
Kelompok-kelompok kecil ini diberi tugas untuk menggambar ekspresi perasaan siswa bila mengalami bullying dengan tujuan agar mereka berani menyampaikan pendapat.
Selanjutnya dilakukan sosialisasi dengan pemaparan materi tentang pengetahuan bullying serta dampaknya.
“Di akhir sesi, siswa siswi diajak untuk bernyanyi lagu (berlirik) anti Bullying yang dipilih sebagai salah satu cara untuk mengajak anak untuk tidak melakukan bullying,” kata Istighfarin.
Mengenai respon yang didapat pihak guru sekolah tempat diadakan pengabdian masyarakat itu, Awit Istighfarin mengatakan mereka memberi apresiasi yang baik.
“Guru-guru merasa sosialisasi anti bullying ini sangat baik dilakukan secara berkelanjutan karena siswa butuh informasi soal anti bullying selain dari guru,”
Demikian juga dari sisi siswa, yang menurut Istighfarin sangt antusias dalam mengikuti sosialisasi anti bullying. Ini terlihat saat pembicara memberikan pertanyaan seputar bullying siswa antusias dalam memberi jawaban.
“Mereka juga bertanya mengenai apa yang harus dilakukan Ketika menghadapi bullying. Sosialisasi seperti ini memang harus sering dilakukan sebagai tindakan preventif terhadap persoalan bullying,” ujar Istighfarin yang sebelumnya juga melakukan hal serupa di SD Negeri 1 Demangan. (*)