MADIUN – Penggabungan/Penyatuan Perguruan Tinggi Swasta (APPPTS) UMMAD melakukan Bimtek Aspek Umum pembentukan Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) secara online, Senin, 8 Juli 2024.
Bimtek tersebut dilaksanakan secara online dengan menghadirkan nara sumber Dr. Lipur Sugiyanto, S.T., M. Kom., Ph.D., tenaga pengajar Pendidikan Teknikk Informatika dan Komputer, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.
Anggota tim Task Force APPPTS) UMMAD menjadi UMJT, Putri Balqis Al Kubro, S.Mat., mengatakan Bimtek Aspek Umum pembentukan UMJT membahas substansi dokumen-dokumen penting pendirian UMJT seperti rencana strategis (renstra), Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI), Struktur Organisasi dan Tata Kelola, serta dokumen studi kelayakan.
Disampaikan Balqis, bahasan mengenai rencana strategis menjadi salah satu pembahasan yang cukup lama mengingat hal ini terkait rencana pengelolaan UMJT yang akan mengelola 14 prodi dan di masa depan prodi yang ada akan mengalami penambahan demikian pula dengan tenaga pengajarnya.
“Berdasarkan dokumen-dokumen itu, UMMAD yang akan menjadi UMJT sudah siap bersatu dengan Poliseni Yogyakarta dan menambah 5 prodi baru sehingga total ada 14 prodi yang akan dikelola UMJT,” terang Dosen Ilmu Aktuaria UMMAD tersebut.
Balqis mengatakan 5 prodi baru itu adalah Hukum, Psikologi, Sistem Informasi, PGSD dan Manajemen. Sedang 8 prodi yang sudah dan akan dikelola UMMAD adalah Ilmu Komunikasi, Kesejahteraan Sosial, Ilmu Lingkungan, Ilmu Aktuaria, Biokewirausahaan, Kebidanan D3, Administrasi Kesehatan dan Informatika.
Balqis menjelaskan, usai melakukan bimtek aspek umum ini, tim Task Force akan melakukan pengunggahan (upload) dokumen ke Sistem Informasi Kelembagaan (SIAGA) Kemendikbud Ristek pada tanggal 20 Juli 2024.
“Dokumen-dokumen yang akan diunggah itu berisi dokumen 3 aspek pembentukan UMJT dan dokumen 5 prodi baru UMJT. Tim Task Force terus bekerja untuk memenuhi persyaratan dokumen yang dibutuhkan. Ini sudah 80 persen siap diunggah,” ujar Balqis.