MADIUN – Sebanyak 26 mahasiswa semester 6 Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) yang akan bertransformasi menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) melakukan praktek lapangan di JTV Madiun.
Praktek lapangan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMMAD ini dilaksanakan selama sehari, Rabu, 5 Juni 2024. Kaprodi Ilmu Komunikasi FISIP UMMAD, Latutik Mukhlisin, S.Sos., M.Kom menjelaskan, praktek lapangan ini implementasi mata kuliah Teknik Liputan dengan mengajak kuliah langsung di lapangan guna mengetahui proses produksi berita.
“Mulai dari hunting di lapangan kemudian ditulis oleh wartawan, masuk ke editor. untuk di edit baik dari sisi penulisan maupun dari penyajian gambar visualnya hingga tersaji di hadapan pembaca/pendengar atau pemirsa,” terang Latutik.
“Sehingga nanti mereka ini siap terjun di dunia industri media,” kata Latutik. Latutik menambahkan, mahasiswa yang praktek lapangan ini selanjutnya akan mengikuti magang. Saat ini tengah proses pemetaan instansi atau lembaga mana yang akan dipilih sebagai tempat magang.
Sementara itu, salah satu mahasiswa yang mengikuti praktek lapangan ini, Anggraini Lestari mengatakan, bisa mengetahui langsung kerja-kerja teknis dari institusi media memproduksi program medianya. “Saya dapat mengetahui proses pembuatan berita khususnya dari media televisi,”ujar Anggraini. (*)
Praktek lapangan ini menurut Latutik juga merupakan penerapan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Outcome Based Education dimana mahasiswa dapat mempraktekkan ilmunya dengan target selain mereka dapat menguasai materi juga memiliki kemampuan memadai.
“Sehingga nanti mereka ini siap terjun di dunia industri media,” kata Latutik. Latutik menambahkan, mahasiswa yang praktek lapangan ini selanjutnya akan mengikuti magang. Saat ini tengah proses pemetaan instansi atau lembaga mana yang akan dipilih sebagai tempat magang.
Sementara itu, salah satu mahasiswa yang mengikuti praktek lapangan ini, Anggraini Lestari mengatakan, bisa mengetahui langsung kerja-kerja teknis dari institusi media memproduksi program medianya. “Saya dapat mengetahui proses pembuatan berita khususnya dari media televisi,”ujar Anggraini. (*)