MADIUN – Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMMAD yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) melaksanakan Workshop Kurikulum MBKM Berbasis OBE (Objektif Based Education), Kamis, 30 Mei 2024.
Workshop berisi evaluasi kurikulum Prodi Ilmu Komunikasi UMMAD (UMJT) pelaksanaan perkuliahan yang dilakukan sejumlah reviewer. Yaitu Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Madiun, Bagus Wiyono, beberapa jurnalis di Kota Madiun yaitu Siswo Widodo dari Antara, Kriswanto dari JTV dan Eka Wulan dari RRI.
Selain para reviewer, workshop ini juga diikuti tenaga pengajar Prodi llmu Komunikasi UMMAD dan perwakilan mahasiswa Prodi Ilkom dari semester 2, 4,6 serta 8.
Kaprodi Ilmu Komunikasi FISIP UMMAD, Latutik Mukhlisin, M.Kom menyampaikan, Prodi Ilkom UMMAD mengembangkan dua peminatan yaitu public relation dan digital journalism dan broadcasting dengan masing-masing peminatan tersebut memiliki mata kuliah pilihan.
“Kami disini dalam acara ini ingin mendapat pemahaman mengenai perkembangan ilmu komunikasi yang bisa kami manfaatkan untuk pengembangan prodi Ilkom,” ujar Latutik. Dari workshop kurikulum ini diharapkan diperoleh masukan mengenai profil lulusan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UMMAD.
“Harapannya, prodi Ilmu Komunikas UMMAD menjadi prodi favorit yang sangat diperhitungkan oleh calon
mahasiswa,” kata Latutik.
Bagus Wiyono menyampaikan Prodi Ilmu Komunikasi UMMAD perlu mengajarkan digital marketing, cyber media journalism, cyber security dan juga literatu digital serta social media analisis. Pemahaman perkembangan mengenai digital journalism dan artificial intelligence juga diharapkan menjadi perhatian bagi pengelola Prodi Ilmu Komunikasi UMMAD.
“Peminatan terhadap media sosial sangat tinggi sehingga kita harus merambah disitu, sehingga membutuhkan content creator,”ujar Bagus Wiyono.
Ketua PWI Madiun, Siswa Widodo antara lain menyampaikan fenomena jurnalistik konvergensi yang dalam beberapa tahun ini muncul juga mestinya menjadi perhatian pengelola Prodi Ilkom UMMAD.
“Jurnalistik Konvergensi ini mensyaratkan seorang jurnalis tidak hanya bisa menulis tapi juga bisa praktek menggunakan multiplatform mulai dari foto, juga video,” kata wartawan foto Antara itu. Sementara itu, alumni ilkom UMMAD, Eka Wulan yang bekerja di RRI Madiun mengatakan, lulusan ilmu komunikasi bisa bekerja sebagai pranata Humas, pranata siaran dan vidiografer.
“Beberapa perusahaan di Madiun belum memiliki PR, sehingga penting untuk mengenai PR,” kata Eka Wulan.
Beberapa mahasiswa yang diundang mengikuti workshop ini menyampaikan persoalan mengenai perlu adanya mata kuliah Etika dan Profesionalisme, kemudian mengenai manajemen krisis, lobi dan negoisasi.
“Perlu adanya mata kuliah Software khusus berkaitan dengan ilmu komunikasi,” kata Endi salah satu mahasiswa yang ikut workshop.
Selain itu, mahasiswa juga mendorong pengelola Prodi Ilkom UMMAD diminta untuk memperbanyak praktikum. (Humas UMMAD)