UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MADIUN

Jadi Pembicara Seminar Ilmiah FIK UMMAD, Doktor Kesehatan Masyarakat dari UMS Ini Sampaikan Peluang dan Tantangan Lulusan Adminkes di Era Digital Health

MADIUN – Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Noor Alis Setiyadi, SKM., M.K.M., Ph.D menjadi pembicara dalam seminar ilmiah yang dilaksanakan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Madiun (FIK UMMAD), Sabtu, 25 Mei 2024.

 

Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Noor Alis Setiyadi, SKM., M.K.M., Ph.D menjadi pembicara dalam seminar ilmiah yang dilaksanakan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Madiun (FIK UMMAD), Sabtu, 25 Mei 2024.

 

FIK UMMAD menggelar seminar ilmiah bidang Administrasi Kesehatan (Adminkes) dengan mengusung tema “Peluang Administrasi Kesehatan dalam Kerangka Tenaga Kesehatan Dikaitkan dengan Peraturan Terkini dan Manajemen Administrasi Rumah sakit Berbasis Digital Health”.

 

Seminar ilmiah tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 25 Mei 2024 dengan menghadirkan tiga nara sumber.

Salah satunya adalah Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Noor Alis Setiyadi, SKM., M.K.M., Ph.D.

Dalam kesempatan tersebut, pemilik gelar Doktor Bidang Kesehatan Masyarakat dari Khon Kaen University Thailand tersebut menyampaikan mengenai kompetensi program studi (Prodi) Administrasi Kesehatan (Adminkes), kompetensi lulusan Prodi Adminkes tingkat Sarjana (S1).

 

Kemudian juga mengenai analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) lulusan Sarjana Adminkes.

Mengenai isu-isu yang mengancam bidang administrasi Kesehatan dalam era digital health dan lembaga pencari lulusan kombinasi keahlian di bidang Administrasi Kesehatan dan Teknologi Informasi Kesehatan juga disampaikan pemilik gelar S2 Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tersebut.

 

Mengenai kompetensi prodi Adminkes, Noor Alis Setiyadi menyampaikan ada beberapa faktor yang mempengaruhi.

 

Pertama mengenai kemampuan melakukan kajian dan analisis (analysis dan assesment). Kedua, kemampuan mengembangkan kebijakan perencanaan program Kesehatan (policy development and program planning)

 

“Berikutnya memiliki kemampuan berkomunikasi (communication skill), manajemen rumah sakit serta pengelolaan administrative dan penerapan teknologi informasi di bidang Kesehatan,” terang Noor Alis Setiyadi.

 

Mengenai kompetensi lulusan Program Studi Administrasi Kesehatan tingkat Sarjana (S1) mencakup beberapa kemampuan yaitu pengelolaan administrasi kesehatan, kemampuan analisis, kebijakan Kesehatan.

 

Masuk dalam kompetensi lulusan Adminkes (S1) adalah manajemen sumber daya, keterampilan komunikasi dan penerapan teknologi informasi dalam administrasi kesehatan, termasuk sistem informasi rumah sakit dan manajemen data.

 

Analisa SWOT

 

Mengenai analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan dan tantangan dari para lulusan Prodi Adminkes, Noor Alis Setiyadi mengatakan, kelebihan dari lulusan Adminkes ada pada dimilikinya pendidikan yang mumpuni.

Kemudian juga lulusan Prodi Adminkes memiliki pengetahuan luas mengenai isu-isu kesehatan masyarakat dan upaya pencegahan penyakit.

 

“Lulusan Adminkes juga mempunyai kemampuan dalam merancang dan melaksanakan program-program kesehatan di masyarakat,” kata Noor Alis Setiyadi.

 

Sedang untuk kelemahannya, Noor Alis Setiyadi menyebut ada beberapa hal. Seperti lulusan administrasi kesehatan masyarakat mungkin kurang memiliki pengalaman kerja langsung di lapangan yang relevan dengan pekerjaan yang mereka tuju.

Selain itu mereka, para lulusan ini, perlu terus meningkatkan keterampilan teknis dan menggunakan teknologi terkini yang relevan

 

Mengenai kesempatan (opportunity) bagi para lulusan Prodi Adminkes, Noor Alis Setiyadi menyampaikan lulusan Prodi Adminkes menawarkan prospek menjanjikan di dunia tenaga kerja.

Hal ini bisa terjadi karena adanya permintaan yang tinggi untuk para profesional Kesehatan masyarakat yang ada di banyak sektor termasuk perusahaan swasta, pemerintah, LSM, dan organisasi non-profit

Selain itu Lulusan juga dapat memanfaatkan peluang global seperti program pertukaran internasional atau penelitian lintas negara

Tantangan juga banyak. Misalnya tingkat persaingan yang ketat di dunai kerja dan penurunan anggaran untuk Kesehatan masyarakat serta perubahan kebijakan di tingkat nasional dan internasional yang perlu diwaspadai.

Isu yang mengancam

 

Isu-isu yang mengancam bidang administrasi Kesehatan dalam era digital health juga disampaikan Norr Alis Setiyadi dalam presentasinya dihadapan puluhan mahasiswa FIK UMMAD.

 

Misalnya mengenai keamanan data dan privasi, lalu kesenjangan digital terkait penggunaan internet kabel, nirkabel dan starlink satelit, kuta kurangnya standarisasi serta integrasi data, tantangan keamanan siber.

 

Noor Alis Setiyadi menyampaikan beberapa hal perlu dipersiapkan bagi lulusan Adminkes untuk menghadapi persoalan-persoalan tersebut. Mulai dari melakukan penguatan penguasaan teknologi digital, kemudian mengikuti Pendidikan lanjutan.

 

Juga memperkuat networking dan kolaborasi. Kalau Bahasa kita memperkuat silaturahmi, juga memperluas pemahaman mengenai kebijakan dan regulasi.

 

“Lulusan harus memperkuat ketrampilan soft skills, memiliki pemahamam menngenai big data dan analisa data serta focus pada pelayanan pasien,” kata lulusan S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro tersebut.

 

Terakhir didalam makalah yang dipresentasikannya, Noor Alis Setiyadi juga menyampaikan Lembaga/instansi penerima lulusan Adminkes dan teknologi informasi Kesehatan.

Mulai dari institusi pemerintah seperti Dinas Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Bappenas/Bappeda, BPJS, BPOM, & BKKBN

 

Adapula dari Perusahaan IT di bidang Kesehatan, lembaga Swasta asuransi Kesehatan, organisasi non- pemerintah (NGO) seperti PMI, Save The Children, dan CISDI, dll serta lembaga/organisasi dunia seperti WHO dan UNICEF. (HUMAS UMMAD)

Berita dan Informasi

Kabar terkini seputar UMMAD

Dua Tenaga Pengajar Prodi Informatika UMMAD (UMJT) Peroleh SK Pengangkatan Dosen Tetap

PWMU.CO – Dua (2) dosen baru Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) memperoleh Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Dosen Tetap...

Mahasiswa UMMAD Jadi Surveyor Updating Data Kemiskinan Kota Madiun

MADIUN – Sepuluh (10) mahasiswa UMMAD (UMJT) menjadi surveyor perkembangan terbaru (update) data kemiskinan di Kota Madiun. Kegiatan survey updating data kemiskinan di Kota Madiun tersebut...

KPU Kota Madiun Gandeng Rektor UMMAD Jadi Tim Perumus Materi Debat Pilkada

MADIUN – Rektor Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD), Prof Dr Sofyan Anif, M.Si menjadi bagian tim perumus materi debat calon wali kota dan calon wakil wali kota yang akan digelar pertengahan...