UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MADIUN

ARTIKEL UMMAD

Dosen Ummad Jelaskan Cara Pemilih Pemula Jadi Pemilih Cerdas dalam Dialog Program Indonesia Bisa KPU kota Madiun

Dosen Ummad, Muhammad Rifa'at (kanan) jadi pembicara dalam Dialog Program Indonesia Bisa KPU Madiun.

Bagikan

 

MADIUN – Dosen FISIP Universitas Muhammadiyah Madiun (Ummad) Muhammad Rifa’at Adiakarti Farid S.Sos., M.A., menjadi salah satu pembicara dalam Program Indonesia Bisa KPU kota Madiun Bersama RRI Madiun dan Ummad, Rabu, 20 September 2023.
Tema dialog Program Indonesia Bisa KPU Kota Madiun-RRI Madiun dan Ummad kali yang disiarkan secara langsung di channel Youtube RRI Madiun ini adalah Menjadi Pemilih Muda yang cerdas.

 

Dosen Ummad, Muhammad Rifa’at (kanan) jadi pembicara dalam Dialog Program Indonesia Bisa KPU Madiun.

 

 

Muhammad Rifa’at menjelaskan, warga Masyarakat sebagai pemilih harus memahami maksud dari memilih, jangan sampai memilih karena terpaksa.

 

anak muda sebagai pemilih pemula bisa dikatakan sebagai pemilih cerdas siapa yang akan dipilih. Namun demikian sebagai pemilih harus memahami dari maksud dari memilih, jangan sampai memilih karena terpaksa.

 

“Pemilih Pemilu harus menyadari pentingnya menjadi pemilih karena memilih itu ajaran agama yang universal, tidak hanya satu agama tapi dari banyak agama,” kata dosen Prodi Kesejahteraan FISIP Ummad tersebut.

 

Demikian juga dengan para pemilih pemula yang berisi anak muda dengan kecenderungan memiliki cara berpikir yang cenderung lebih cerdas.
Bagaimana menjadi pemilih yang cerdas? Muhammad Rifa’at menyebut pemilih harus menelusuri rekam jejak, visi misi caleg serta tidak mudah terpengaruhi kampanye yang hoaks.

 

Kemudian memilih calon legislatif yang memiliki program kerja rasional yang tidak muluk-muluk. Lalu pilih calon yang tahu persis permasalahan sekaligus memberi solusi konkret.

 

Pemilih bisa saja mencermati DCT untuk menelusuri rekam jejak caleg.Pemilu itu ibarat pasar dengan dagangan yang banyak. Pembeli pasti milih milih dari sekian ratus calon itu kiranya yang pas mana. Jangan sampai membeli apel busuk misalnya,” terang Muhammad Rifa’at.

 

Bagi pemilih pemula yang melek teknologi, penelurusan rekam jejak caleg dapat dilakukan melalui media sosial atau di alat peraga kampanye (APK) yang memuat visi misa ketika terpilih jadi anggota legislative.

 

“Anak muda sudah melek teknologi, bisa melihat visi misi di media sosial para caleg. Cari tahu kehidupan di masyarakat seperti apa dan rekam jejak penddikannya. Itu semua menentukan seseorang untuk memilih caleg,” terang Muhammad Rifa’at.

 

Pemilih pemula yang cerdas juga tidak menagih sesuatu namun melihat ke belakang apa efeknya bagi demokrasi kalau memilih caleg yang dipilih.

 

“Sehingga perlu dipahami bahwa politik itu tidak hanya berkaitan dengan Pemilu tapi pasca Pemilu juga harus dikawal,” kata Muhammad Rifa’at yang mengajar mata kuliah Ilmu Politik tersebut.
Dialog tersebut juga menghadirkan dua naras umber dari KPU Kota Madiun yaitu Rokhani Hidayat (Divisi Sosialisasi Pendidikan Pmeilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Kota Madiun
Dan Dwi Arifyanto (Kasubag Teknis dan Partisipasi Masyarakat Sekretariat KPU Kota Madiun). (Pujoko)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *